Gambar 1. (1) Alfian, a.k.a
F4 Pi man (2) Gue, a.k.a F4 To Ming Che,
(3) Rudi, a.k.a F4 Mei Julio, (4) Said, a.k.a Huaachii lay **
** Plesetan dari nama tokoh pemeran Meteor Garden
Pada bab ini, gue mau menceritakan tentang persahabatan gue
dalam 3 tahun di SMA. Banyak kenangan-kenangan pertemanan yang gak bakal dilupa
pada masa SMA, seperti canda-tawa, bersenandung-ria, bersuka-cita, bersukadia-dilema,
macem2 bentuknya. Nah, dari kenangan masa SMA ini, tentunya ada kenangan kepada
sahabat gue yang telah berjuang bersama-sama, demi mencapai cita-citata. Kenangan
unik dengan ke-3 ekor manusia ini, sungguh susah dijelaskan dengan kata-kata. Mulai
dari makan bersama, nginap bersama, balas-membalas kentut bersama, dan banyak
lagi lainnya. Pada Gambar 1. diatas
merupakan bentuk persahabatan gue ketika SMA hingga sekarang.
Cerita
bermula dari Kelas XI – IPA, SMA N 19 Jakarta, Cuaca cerah, awal gue mulai
bertemu mereka ber-3. Setelah selesai dari kelas X dan lulus seleksi pemilihan
jurusan, gue memulai kehidupan baru gue. Dengan kondisi ruang baru, teman-teman
baru, dan mantan calon gebetan baru, gue mulai dengan pribadi tebar senyum, diliputi
sikap jaim. And then, perkenalan awal gue di kelas baru dimulai dengan sahabat
gue sampai sekarang ini, Alfian.
* Alfian dateng ke arah gue
“Bangku
sebelahnya kosong bro ?” Alfian memulai percakapan
“Iya kosong,
mau duduk ? (kebetulan gue duduk sendiri)” ujar gue
“Oh yaudah ”
jawab Alfian
“...........*
hening”
”..........*
heninggg”
“begitu
hebat heningnya, terdengar OST detik jam......”
Gue
merasa canggung dan bingung untuk memulai obrolan. Jujur gue udah mengalami hal seperti ini, tapi
kenapa yang seperti ini gue gak bisa. Ada apa dengan gue ? Beberapa bulan lalu
gue bisa melewati suasana seperti ini. Suasana canggung dan bingung ketika
ingin memulai obrolan ke gebetan. Iya, canggung dan bingung beneran. Gue ingin minta balikin uang yang udah pernah gue bayarin ke dia. Alhasil, gue berhasil
melewatinya dengan lancar. Uang gue dikembalikan dengan selamat. Hanya saja, status hubungan gue yang tidak terselamatkan, berubah dari gebetan menjadi
monyet-monyetan. Its gonne be easyy..
Gue ingin memulai obrolan, tapi tidak tau apa yang ingin diobrolkan. Gue lihat si alfian juga ingin memulai obrolan, namun terkesan ragu. Gue tau dia ingin memulai obrolan dari gerak tubuhnya, dan senyum mesumnya seakan ingin mengatakan “ayoo maas,,!! tembaak aku maas,,!! aku sulung beradik tunggal!”
Gue
bingung ketika ingin memulai percakapan kepada seseorang yang belum gue kenal.
Prinsip gue, harus berhati-hati berbicara kepada orang baru, agar tidak
terkesan buruk. Khususnya dalam awal perkenalan. Hal ini penting, agar tidak
menyinggung hati seseorang yang belum gue kenal. Jika sembarang dalam berbicara
dan menyinggung hati, proses penyembuhan hati lah yang sulit, dan sensitif.
Ituu!! #Curhat #MantabJiwa #NgawurWays #IkhsanQuotes2016
Gue udah gak kuat menahan suasana hening ini. Gue lihat
sekeliling ruang, temen2 yang baru mereka kenal juga terlihat canggung, dan
mengalihkannya dengan macam bentuk. Ada yang main handphone, ada yang
telephone, dan ada juga yang masang wajah blo’on. Melalui pemikiran dengan
segala bentuk konsekuensi, gue berniat memulai percakapan dengan candaan ringan
dengan Alfian,
“Nama bapak
lu siapa, Eeeh .. nama lu maksudnya” Nyeletuk gue becanda,
“Nama bapak
gue Udin, kalau nama gue Alfian, lu bray ?” Jawab bodoh Alfian.
“Ooohh nama
bapak gue Mahfud, kalau nama gue Ikhsan” Virus bodoh menular ke gue.
Alhasil, suasana mencair dengan kebodohan masing-masing yang
kita miliki.
Selang waktu mengobrol dengan Alfian, gue langsung menilai
bahwa dia orangnya baik, asik, unik, dan suka sembelit. Ketika ngobrol dengan
dia, ada saja bunyi misterus yang keluar disekitarnya, “Pssstt...”. Ya, walau
dihari pertama gue di kelas baru, gue sudah dibully oleh kembaran soleh solehun
satu ini.
* suasana
sedang penuh canda
“San.. muka
lu gampang banget merah” nyeletuk alfian.
“ Kan kulit
gue putih mungkin jadi gampang memerah. Maklum blasteran bule” jawab gue becanda.
“bule jidat
lu, muka lu udah kayak cepot keselek kodok. Hahaha” jawab alfian.
“Iya,
ha..ha” jawab gue mau ngegampar.
Gambar 2. Alfian, penemu analogi cepot keselek kodok
Gue dibilang kayak cepoot. Tokoh wayang
sunda yang bertubuh merah dan memerkan dua gigi tengahnya. Nih orang katarak
atau rabun ayam ya ? wong kata emak
gue, gue mirip Daniel Radcliffe, dibilang Cepot. Gue lebih percaya emak gue
dari pada analogi celotehan lu Ian. Mau apa lu Ian, mau lawan emak gue ? Ayam
masakan emak gue udah berapa banyak lu makan ? Bill makan dirumah gue lu
kemanain ??
Nah, dari awal keunikan perkenalan itu, gue bisa berteman dan
menjadi sahabat dengan dia sampai sekarang. Menilai dan menerawang bahwa dia
bisa dijadikan teman. Berteman bisa dengan siapa saja, tapi harus ada
kebaikannya. Intinya, kalau menurut gue pertemanan cari yang sejalan, yang
membawa kebaikan, dan yang membawa kemanfaatan. Maaf-maaf, tapi menrut gue bahasa
kasar dari pertemanan itu kan saling memanfaatkan. Gue mau manfaatin alfian
untuk temenin gue jalan bareng gebetan. Alfian manfaatin gue untuk belajar
gimana mempunyai wajah tampan. Jadi ada timbal-balik, tapi yang positif dan
mengerti. Hal seperti itulah yang akan timbul kedekatan hubungan dari
pertemanan menjadi pacaran, eeh maaf maksudnya sahabatan.
Syukron, kepada Alfian yang sudah
menjadi sahabat gue. Sebenarnya, ada kalimat dia yang super dan memotivasi gue,
Said dan Rudi. Namun, nanti akan diceritakan di Meteor Sarden bab selanjutnya. So,
i will back ....


Wahahahaha ngakak bacanya~
ReplyDeleteDitunggu Bab lanjutannya san~ π π π
hahaha makasih id,, semoga bisa kesampaian minggu ini :D
DeleteWkwkwkwk ko gk ngakak ya? -_- sejak kapan anda jd terlalu PD?? Hahah tp ceritanya udah bagus ko, bahasanya ringan dan mudah dimengerti gk sulit seperti rumus fisika. Tp ada satu yg kurang cerita ini jd kurang menarik karena gk ada gw nya -_-
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKeren2 π pernah SMA jg san? ππππ
ReplyDelete